• Home
  • Hyundai Story
  • Articles

Articles

2022.06.16 107

Sistem Transmisi: Komponen, Jenis, dan Cara Kerjanya

Sistem Transmisi: Komponen, Jenis, dan Cara Kerjanya




Sistem transmisi merupakan istilah yang pastinya sudah sangat familiar terdengar oleh orang-orang di dunia otomotif, khususnya untuk mobil. Ada dua jenis mobil dibedakan berdasarkan sistem transmisinya, yaitu mobil manual dan otomatis.

Sebagian orang lebih menyukai mobil dengan transmisi manual, namun banyak juga kalangan yang lebih nyaman menggunakan mobil otomatis. Lantas apa itu sistem transmisi dan apa saja komponen transmisi? Yuk, simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Sistem Transmisi?

Sistem transmisi adalah bagian mesin mobil yang digunakan untuk menyalurkan tenaga mesin ke roda penggerak. Tugas sistem ini untuk mengubah kecepatan dan tenaga putar. Tenaga yang dihasilkan oleh mesin akan dipindahkan oleh sistem ke diferensial.

Ada beberapa fungsi transmisi dalam pengoperasian mobil, yaitu untuk meneruskan tenaga yang dihasilkan mesin dari kopling ke poros propeller, menciptakan momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan, membuat kendaraan berjalan mundur, dan memungkinkan kendaraan berhenti meskipun mesin masih menyala.

Pada masa awal munculnya mobil, rata-rata transmisinya menggunakan model manual dengan 4 percepatan. Kemudian terus berevolusi menjadi 5 percepatan dan akhirnya kini mayoritas 6 percepatan.

Lalu muncul juga transmisi otomatis yang awalnya memiliki ratio 3 gigi, lalu berkembang menjadi 4 gigi seperti mayoritas yang ada sekarang. Namun kini, transmisi otomatis juga mengalami evolusi lagi menjadi lebih banyak gigi. Contohnya pada Hyundai Santa Fe varian diesel yang memiliki teknologi mutakhir dengan transmisi 8 percepatan.

Kira-kira, mengapa tren evolusi sistem transmisi menjadi lebih banyak gigi terus berlanjut? Apakah benar lebih banyak jumlah gigi berpengaruh positif untuk kendaraan?

Tentu saja iya, ada beberapa kelebihan yang bisa didapat kendaraan ketika jumlah percepatan transmisi ditambah seperti yang dilakukan Hyundai dengan Santa Fe-nya yang diberi hingga transmisi 8 percepatan (8-Speed Automatic Shiftronic Transmission).

Pertama dari efisiensi bahan bakar. Rasio gigi yang semakin besar membuat konsumsi bahan bakar semakin hemat. Hal ini karena rasio besar tersebut membuat mesin bisa bekerja dengan putaran yang lebih rendah dan optimal.

Selain itu, transmisi yang memiliki banyak gigi juga membuat perpindahan percepatan menjadi semakin halus karena perubahan rasio tidak terlalu jauh. Analoginya seperti sebuah tangga, transmisi yang banyak seperti sebuah tangga yang anak tangganya banyak namun tinggi setiap anak tangganya pendek, dan transmisi yang lebih sedikit seperti sedikit anak tangga namun tiap anak tangganya cukup tinggi.

Komponen Utama pada Sistem Transmisi

Meskipun ada banyak jenis sistem transmisi, namun ada beberapa komponen transmisi utama yang kurang lebih sama di setiap jenisnya. Nah berikut beberapa komponen utama dalam sistem transmisi:

1. Main Gear

Komponen ini terpasang di main shaft dengan perantara bearing. Jumlah gear-nya tergantung dengan tingkat kecepatan yang dimiliki oleh transmisi. Fungsi komponen ini adalah menyesuaikan tingkat kecepatan gear ratio dan counter gear.

2. Counter Gear

Counter gear merupakan komponen yang terdiri dari beberapa gear yang dijadikan satu. Jumlah gear-nya juga menyesuaikan dengan tingkat kecepatan yang dimiliki sistem transmisi. Fungsi utama dari counter gear adalah menciptakan gear ratio dengan memindahkan putaran dari main drive gear atau input shaft ke main gear.

3. Input Shaft

Input Shaft ini terpasang menyatu dengan main drive. Komponen ini berperan untuk memindahkan putaran dari clutch ke arah counter gear.

4. Main Shaft

Main shaft adalah tempat memasang main gear dan hub set. Komponen ini adalah output transmisi, yang dihubungkan dengan input shaft menggunakan bearing sehingga bisa berputar bebas bersamaan dengan input shaft. 

5. Reverse Idler Gear Shaft

Dibutuhkan komponen bernama Reverse Idler Gear Shaft ini untuk menghubungkan main reverse gear dan counter gear. Keberadaannya membuat putaran dari main reverse gear dapat berlawanan dari input shaft.

6. Interlock System

Interlock system berfungsi untuk mengunci transmisi agar hanya ada satu gear yang masuk sesuai dengan tingkat kecepatan. Komponen ini sangat penting dalam sistem transmisi mobil.

Jenis-Jenis Sistem Transmisi Mobil

Ada beberapa jenis transmisi yang pernah dan masih digunakan pada mobil. Berikut beberapa diantaranya:

1. Sliding Mesh

Sliding mesh adalah jenis transmisi mobil manual yang memiliki prinsip kerja sederhana, yaitu dengan menggerakkan roda gigi untuk mengatur percepatan dari output. Jenis ini sudah tidak digunakan lagi karena perpindahan giginya tidak halus. Hal ini karena dua roda yang dikaitkan akan memiliki putaran berbeda saat terjadi putaran tinggi.

2. Constant Mesh

Masih transmisi manual, constant mesh membutuhkan kopling untuk proses perpindahan dari poros input ke output. Cara kerjanya lebih rumit dibanding sliding mesh karena memanfaatkan keterkaitan roda gigi tetap dalam proses perpindahan poros tersebut.

3. Synchromesh

Jenis transmisi synchromesh diterapkan di sebagian besar kendaraan. Jenis ini banyak dipakai karena dirasa memiliki perpindahan gigi yang lebih halus. Cara kerjanya sangat mirip dengan constant mesh namun pada jenis ini menggunakan komponen ring sycnronisher di clutch hub. Komponen tersebut berfungsi untuk menyamakan putaran hub sleep dengan output gear ketika keduanya belum terkait.

4. CVT

Continuously Variable Transmission (CVT) adalah jenis sistem transmisi mobil matic. Perpindahan percepatannya dilakukan secara variabel. Sistem transmisi ini mengandalkan dua gear yang diameternya bisa berubah yang disebut drive dan driven.

Kedua gear tersebut dihubungkan menggunakan belt.  Ketika diameter drive mengecil, maka driven membesar. Sebaliknya, ketika drive membesar, maka driven akan mengecil. Perpaduan ini menghasilkan putaran output yang sama dengan inputnya.

5. Automatic Gear Shift

Selain CVT, beberapa mobil otomatis juga menggunakan jenis transmisi automatic gear shift. Jenis ini bekerja dengan mengintegrasikan aktuator hidrolik yang beroperasi sesuai instruksi dari Electronic Control Unit (ECU) dan juga Transmission Control Module (TCM). Keduanya sama-sama berperan dalam mengontrol kinerja kopling serta perpindahan gigi yang disesuaikan dengan putaran mesin.

Cara Kerja Sistem Transmisi secara Umum

Seperti yang dijelaskan diatas, setiap jenis sistem transmisi memiliki cara kerjanya masing-masing. Namun pada dasarnya prinsip kerjanya serupa, yaitu bekerja berdasarkan rasio dari roda gigi.

Pada saat mobil meminta torsi yang besar, seperti saat menanjak, mobil akan mengurangi kecepatan putar melalui transmisi namun tetap memanfaatkan daya yang sama. Sebaliknya, ketika torsi yang dibutuhkan mobil rendah maka kecepatan putaran akan ditingkatkan.

Ketika transmisi mengalami kerusakan akan ditandai dengan respon perpindahan lebih lambat. Dapat juga muncul bau terbakar jika kerusakan diakibatkan oleh kebocoran. Jika Anda menemukan ciri-ciri ini, segera bawa kendaraan ke bengkel untuk dilakukan pengecekan pada sistem transmisi.

Itulah beberapa hal mengenai apa itu transmisi, jenis komponen penyusun, serta cara kerjanya. Mengenal lebih jauh tentang sistem transmisi membuat Anda bisa lebih aware dengan kendaraan roda empat milik Anda. Semoga ulasan ini bermanfaat, ya!