• Home
  • Hyundai Story
  • Articles

Articles

2023.10.06 450

Seperti Apa Kebijakan Jalan Berbayar di Jakarta?

Seperti Apa Kebijakan Jalan Berbayar di Jakarta?




Ada banyak hal yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, misalnya seperti ganjil-genap, perbaikan infrastruktur, penambahan transportasi umum, dan yang terbaru dan sedang digodok adalah ERP, alias Electronic Road Pricing atau jalan berbayar di Jakarta.


Sebelum memahami tentang apa itu jalan berbayar di Jakarta, pahami terlebih dahulu mengenai masalah kemacetan di Jakarta.


Kemacetan di Jakarta adalah masalah yang sering terjadi karena tingginya volume kendaraan bermotor dan infrastruktur jalan yang belum mampu menampung jumlah kendaraan yang terus bertambah. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kemacetan di Jakarta antara lain jumlah kendaraan dan kepadatan penduduk, baik di Jakarta itu sendiri maupun kota-kota satelit di sekitarnya.


Untuk itu, adanya kebijakan ERP atau jalan berbayar di Jakarta, diharapkan dapat berkolaborasi untuk mengurangi kemacetan bersama dengan kebijakan-kebijakan lainnya.



Apa Itu ERP?


ERP adalah jalan yang berbayar di Jakarta. Berbeda dengan tol, ERP diterapkan di jalan-jalan biasa. Jadi, ERP bukanlah jalan bebas hambatan, melainkan jalan biasa yang dikenai tarif tertentu. Rencana tersebut tertuang pada Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik (PPLE).


Negara yang menerapkan hal ini untuk pertama kali adalah Singapura. Konsep ini pernah diungkapkan dalam jurnal bertajuk “Electronic Road Pricing: Experience and Lessons from Singapore”. Sistem ini diterapkan sejak September 1998.


Apa Perbedaan ERP dengan Jalan Tol?


Selain bukan jalan khusus bebas hambatan, ada lagi perbedaan antara tol dengan ERP. Salah satunya yang terlihat jelas adalah pada konsep pembebanan biaya.


Pada jalan tol, biaya dibebankan berbeda-beda sesuai rute. Namun, tidak ada perbedaan biaya pada waktu saat kendaraan melintas. Kapan pun Anda melewati jalan tol.


Dengan orientasi seperti itu, pada jurnal karangan Menon dan Guttikunda tersebut, ERP biasa disebut juga dengan “Congestion Pricing” atau biaya kemacetan. Setiap kendaraan yang melintas di beberapa jalan pada waktu tertentu bakal dikenakan biaya.


Jumlah biaya yang dikenakan bakal berbeda sesuai dengan waktu kepadatan penggunaan jalan. Jumlah biaya yang dikenakan untuk melintasi jalan pada jam-jam sibuk, seperti saat kebanyakan orang berangkat kerja atau pulang kerja, bisa lebih tinggi ketimbang biasanya.



Bagaimana Bisa ERP Mengatasi Kemacetan?


ERP menggunakan penerapan biaya kemacetan atau yang biasa disebut sebagai Congestion Pricing. Congestion Pricing ini dapat berubah-ubah sesuai dengan jam-jam paling sibuk.



Lantas bagaimana hal ini bisa mengurangi kemacetan?


Hal ini terkait dengan psikologi. Orang-orang cenderung menghindari jalan yang berbayar, apalagi jika mereka harus melakukannya setiap hari. Atas alasan biaya, akan ada sebagian besar orang yang tidak akan lewat di jalan-jalan tertentu atau bahkan lebih memilih kendaraan umum.


Untuk dapat menyukseskan program ini, diperlukan dukungan beberapa infrastruktur. Infrastruktur-infrastruktur tersebut antara lain:


- In-vehicle Unit (IU) di kendaraan yang dipakai untuk tersambung secara otomatis dengan gerbang ERP saat melintasi jalan.
- Antena komunikasi
- Alat deteksi kendaraan
- Kamera pengawas
- Gerbang detektor


Rencana Pengembangan dan Penerapan Electronic Road Pricing (ERP) di Jakarta sedang dalam tahap penyusunan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurut pernyataan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, penerapan ERP di Jakarta akan dilaksanakan setelah Raperda PPLE berhasil disahkan. dalam laporan dari Kompas.com. Syafrin menyatakan bahwa Raperda PPLE ditargetkan untuk disahkan dalam tahun ini, namun ia tidak memberikan rincian waktu yang pasti. Menurutnya, ia tidak dapat menentukan apakah pertengahan atau akhir tahun (Raperda PPLE disahkan), yang pasti adalah dalam tahun ini 2023.


Apakah Anda setuju dengan jalan berbayar di Jakarta? Untuk lebih melancarkan perjalanan Anda, mobil Hyundai dapat dijadikan opsi terbaik. Memiliki pilihan kendaraan listrik, kemacetan tak akan meningkatkan emisi dengan mobil listrik dari Hyundai. Selain itu, mobil listrik juga rencananya bebas biaya ERP. Jadi, Anda lebih fleksibel dalam melakukan aktivitas di kota Jakarta.


Tak perlu risau dengan aturan jalan berbayar di Jakarta dengan Hyundai IONIQ 5, kendaraan listrik dari Hyundai. Dapatkan sekarang juga dengan menghubungi kami.