• Home
  • Hyundai Story
  • Articles

Articles

2022.06.08 96

Carbon Neutrality, Cara Hyundai Menjaga Bumi

Carbon Neutrality, Cara Hyundai Menjaga Bumi




Untuk menjaga keberlangsungan kita dan makhluk hidup lainnya, penting untuk mulai menjaga Bumi dari sekarang. Berbagai macam kemajuan teknologi memang membantu peradaban manusia untuk hidup semakin nyaman dan terkoneksi. Namun, dampak buruknya adalah berbagai permasalahan lingkungan yang membuat Bumi menjadi sakit. Maka, manusia harus melakukan sesuatu untuk menjaga mother nature agar tetap sehat, salah satunya dengan langkah carbon neutrality.

Apa yang dimaksud dengan carbon neutrality dan seberapa penting aksi tersebut untuk menyehatkan bumi? Mari kenali lebih dalam mengenai langkah tersebut dan bagaimana cara untuk melakukannya mulai dari aspek terkecil dalam kehidupan kita.

Efek Rumah Kaca yang Patut Diwaspadai

Berbagai macam hal, seperti polusi dari knalpot kendaraan konvensional, asap pembakaran pabrik, dan berbagai aktivitas lainnya membuat produksi gas CO2 menjadi tak terkontrol. Nah, sebelumnya, mari kita ingat kembali pelajaran biologi dasar mengenai beberapa fungsi dan dampak gas alami bagi makhluk hidup.

Manusia dan hewan-hewan lainnya membutuhkan O2 atau oksigen untuk bertahan hidup. Sementara itu, tanaman membutuhkan CO2 atau karbon dioksida untuk melakukan proses fotosintesis dan menghasilkan O2 (oksigen) yang dapat dihirup manusia dan makhluk hidup lainnya.

Manusia dan para makhluk hidup lainnya bernapas dan menghembuskan CO2. Gunung meletus juga turut berkontribusi dalam menghasilkan CO2 dan gas lain. Beberapa aktivitas dasar manusia pun menghasilkan CO2. Dalam jumlah yang wajar, CO2 itu sangat bermanfaat bagi tanaman dan dapat diolah kembali untuk menjadi O2. 

Namun, aktivitas dan kemajuan yang semakin pesat kiwari berbanding lurus dengan pengurangan tumbuhan. Banyak hutan dibabat untuk dijadikan bangunan, pohon-pohon ditebang untuk dieksploitasi dengan reboisasi yang minim. Maka, hasilnya adalah efek rumah kaca. 

Gas rumah kaca terdiri atas CO2 (karbon dioksida), H2O (air), metana (CH4), dan dinitrogen monoksida (N2O). Sebetulnya, gas rumah kaca menjaga panas pada bumi, menjauhkan bumi dari titik beku yang membuat Bumi menjadi es.

Namun, gas rumah kaca yang berlebihan menyebabkan efek rumah kaca yang berujung pada pemanasan global. Global warming mengakibatkan efek panas yang tidak wajar yang membuat banyak kehidupan terancam dan mencairkan es-es di kutub. 

Ancaman efek rumah kaca ini telah ada sejak tahun 1750 dan kini semakin parah. Maka dari itu, Intergovernmental Panel on Climate Change yang terdiri atas para ilmuwan dari berbagai negara di dunia memutuskan bahwa manusia harus mengurangi gas rumah kaca sebanyak setengah dari jumlah sekarang maksimal pada tahun 2030 dan terus berlanjut. Jika tidak, maka bumi bisa menjadi planet yang tidak layak untuk ditinggali lantaran adanya banyak masalah mulai dari bencana, climate change and carbon footprint.

Netralitas Carbon, Salah Satu Solusi Menjaga Kelangsungan Bumi

Langkah carbon neutral Indonesia merupakan keputusan penting dalam mendukung langkah Intergovernmental Panel on Climate Change untuk menjaga bumi. Sesuai dengan namanya, istilah karbon netral Indonesia merujuk kepada bagaimana cara untuk mengurangi karbon yang berkontribusi besar pada efek rumah kaca. The zero carbon solution artinya tentu adalah sedikit demi sedikit membatasi aktivitas yang menghasilkan karbon tak terkontrol.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh manusia untuk memulai gerakan netralitas karbon. Apa saja? Ini dia:

- Mengurangi proses pembakaran sampah dan menggunakan metode 3R (reduce, reuse, recycle) terutama pada sampah tak terurai seperti plastik
- Mengurangi limbah dan asap pabrik
- Menggunakan renewable energy sources. Contoh sumber renewable energy adalah panel surya
- Menyeimbangkan penggunaan moda transportasi, tidak hanya dengan moda transportasi konvensional berbahan bakar fosil, tetapi juga dengan listrik

Memulai gerakan the zero carbon solution sebetulnya mudah, selama komitmen manusia dalam menjaga lingkungan ini kuat. Anda bahkan bisa memulainya dari aktivitas sederhana Anda, kemudian berlanjut pada orang terdekat, dan berlanjut pada komunitas lainnya.

Hyundai IONIQ 5 dan Komitmen untuk Menjaga Lingkungan

Hyundai menyadari betapa pentingnya menjaga keberlangsungan lingkungan. Maka dari itu, sebagai bentuk komitmen tersebut, Hyundai mulai memproduksi berbagai moda kendaraan hybrid hingga listrik, salah satunya lewat Hyundai IONIQ 5.

Hyundai IONIQ 5 adalah mobil listrik yang dirakit khusus untuk pertama kalinya di pabrik Hyundai Cikarang, Jawa Barat, Indonesia. Menggunakan tenaga listrik, Hyundai IONIQ 5 tidak menyebabkan polusi dan juga efek rumah kaca. Hal ini berkontribusi besar dalam menciptakan keselarasan serta keseimbangan di Bumi, mengurangi polusi, dan juga mengurangi eksploitasi bahan bakar fosil yang berlebihan.

Hyundai IONIQ 5 hadir dengan beberapa pilihan varian yakni Prime: Standard Range dan Long Range serta Signature: Standard Range dan Long Range yang dibedakan berdasarkan fitur serta jarak tempuh.

Platform Electric-Global Modular Platform (E-GMP) ini nantinya dapat digunakan untuk berbagai kendaraan listrik dan tak terbatas pada satu model saja. Baik SUV, sedan, maupun mobil jenis lain dari Hyundai rencananya akan menggunakan platform ini.

Gerakan carbon neutrality tak dapat Anda lakukan sendirian. Maka dari itu, Hyundai Motor Group akan selalu mendukung apa yang Anda lakukan untuk menjaga bumi agar tetap sehat dan layak huni.