• Home
  • Hyundai Story
  • Articles

Articles

2022.04.11 60

Apa Itu Power Steering Mobil dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Power Steering Mobil dan Bagaimana Cara Kerjanya?




Power steering adalah sebuah sistem dalam mobil yang membantu pengemudi mengemudikan mobil dengan meningkatkan tenaga yang diperlukan untuk memutar roda kemudi, sehingga memudahkan mobil untuk berbelok atau bermanuver. Bisa dibilang power steering mobil merupakan salah satu komponen penting yang berguna menambah keamanan dan kenyamanan dalam berkendara.

Lalu, apa fungsi dari power steering tersebut dan bagaimana cara kerjanya? Lewat artikel ini bakal dijabarkan segala sesuatu yang berkaitan dengan power steering mobil yang mungkin belum Anda ketahui. Yuk, langsung aja simak di bawah ini. 

Fungsi Power Steering Mobil

Seperti yang dijelaskan di paragraf pertama, power steering mampu memberikan kemudahan dalam menggerakan sistem kemudi kendaraan. Dengan begitu, Anda jadi tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra untuk memutar kemudi, terutama saat mobil berada dalam kecepatan rendah. Berikut ini fungsi power steering yang membuat komponen satu ini begitu penting diantaranya:

- Dapat memberikan tekanan fluida hidrolik guna meringankan sistem kemudi.
- Sebagai wadah cadangan untuk menampung oli dan mempermudah pergerakan pada kendaraan.
- Mampu meringankan beban yang ditumpu oleh ban dengan tambahan daya dorong.
- Memanfaatkan pelumas dan tenaga pegas dalam meringankan beban kendaraan, baik saat di kecepatan tinggi maupun rendah.

Cara Kerja Power Steering Mobil

Seperti apa cara kerja power steering itu sendiri? Sampai saat ini ada tiga jenis power steering, yakni hydraulic power steering, electronic power steering (EPS), dan hydro-electric power steering. Namun, di Indonesia yang banyak digunakan hanya dua sistem power steering yakni yang hidrolik dan elektrik (EPS). Untuk lebih mengenal bagaimana cara kerja power steering, simak penjabarannya berikut ini.

Hydraulic Power Steering

Power steering hidrolik mengandalkan fluida bertekanan untuk menghidupkan sistem. Power steering jenis ini mulanya mendapat pasokan tenaga dari putaran mesin yang diteruskan dengan menggunakan komponen V belt ke vane pump. Penerusan putaran mesin akan melalui bagian pulley yang kemudian tenaga tersebut diteruskan sehingga mendorong fluida ke piston yang ada di dalam power steering

Melalui pasokan tenaga tersebut, apabila roda kemudi diputar maka fluida akan mendorong piston agar kemudi terasa lebih ringan. Inilah yang menjadi penyebab setir mobil terasa ringan tiap diarahkan. Apabila mobil sedang dikemudikan dalam kecepatan tinggi, cara kerja power steering akan semakin bertekanan tinggi pula. 

Kondisi demikian tentu saja akan sangat berbahaya bagi penumpang. Untuk menghindari hal tersebut, dibuatlah relief valve yang bisa melindungi tekanan kecepatan. Jadi, relief valve akan menciptakan tekanan rendah pada bagian power steering saat mobil dikemudikan dengan kecepatan tinggi. Tekanan tersebut nantinya akan mendorong pegas, sehingga efek roda kemudi akan berat. 

Selain vane pump, komponen utama yang ada dalam power steering hidraulik ialah pegas torsi yang terletak pada bagian steering gearbox yang ada dalam mesin mobil. Komponen pegas torsi bekerja sebagai pemberi arah dari tekanan bagian fluida vane pump sebelum diteruskan pada bagian piston rack kemudi.

Electric Power Steering (EPS)

Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini, kabarnya produksi mobil mobil keluaran terbaru tidak lagi menggunakan sistem power steering hidrolik. Melainkan beralih ke power steering elektrik (EPS). Electric Power Steering adalah power steering yang cara kerjanya tidak lagi menggunakan fluida bertekanan, tetapi sudah beralih menggunakan arus baterai sebagai sumber tenaganya.

Pada mobil yang sudah menggunakan sistem EPS, umumnya memiliki angle sensor yang nampak pada bagian steering column mobil. Apabila sensor menunjukkan adanya pergerakan setir, maka sensor tersebut akan mengirim sinyal ke ECU. ECU akan memerintahkan sistem EPS untuk bekerja dengan memberikan tenaga ekstra.

Tujuan dari pemberian tenaga ekstra adalah untuk memudahkan pengemudi memutar setir secara ringan. Keuntungan cara kerja power steering ini adalah terhindar dari kerusakan. 

Penyebab Power Steering Bisa Rusak

Penggunaan mobil dalam jangka waktu yang lama tentunya tidak menutup kemungkinan bisa membuat power steering mengalami kerusakan. Ketika power steering rusak, maka kemudi pun menjadi lebih berat dan membuat Anda menjadi tidak nyaman ketika berkendara. Lantas apa penyebab power steering mobil bisa rusak? Berikut penjabarannya.

- Kurangnya tekanan angin yang ada di ban

Saat ban kekurangan tekanan angin, maka timbul gaya gesek antara ban dan jalan yang membuat laju kendaraan menjadi lebih berat. Beratnya laju kendaraan ini tentu saja berdampak pada komponen mesin mobil, termasuk power steering. Karena saat laju mobil melambat, kerja power steering juga akan menjadi lebih berat dan keras. Jika hal tersebut dibiarkan terlalu lama akan membuat power steering menjadi cepat rusak. 

- Kurangnya cairan oli

Oli pada power steering berfungsi agar sistem tersebut bisa menjalankan fungsinya dengan maksimal. Jika power steering kekurangan cairan oli, maka bisa membuat kemudi mobil menjadi lebih berat. Anda pun sebisa mungkin harus rutin melakukan servis mobil secara berkala sekaligus mengecek bagian power steering. Memastikan apakah oli pada power steering masih cukup atau malah sudah menipis. 

- Kebiasaan memutar kemudi sampai mentok

Biasanya kebiasaan seperti ini kebanyakan dilakukan oleh para pengemudi saat memutar arah. Namun, mulai sekarang hal ini perlu Anda hindari ya karena jika kelamaan dibiarkan bisa berakibat pada rusaknya power steering mobil. 

- Ban mendadak bocor

Ban yang mendadak bocor bisa menjadi penyebab power steering bisa rusak. Saat mobil mengalami ban bocor dan dipaksakan untuk berjalan, maka kemudi akan menjadi lebih berat, bukan? Nah, ban mendadak bocor ini bisa membuat rusaknya power steering karena dipaksa bekerja ekstra dan dalam jangka waktu yang lama.

- Power steering belt yang kendor

Power steering belt berfungsi untuk membuat kemudi bisa berhenti melakukan putaran. Belt ini merupakan sebuah komponen yang sangat rentan mengalami kerusakan sehingga perlu kewaspadaan saat menggunakannya. Anda pun perlu memerhatikan secara berkala agar belt ini jangan sampai putus atau mengalami kelonggaran. 

Cara Merawat Power Steering Mobil

Agar terhindar dari kerusakan power steering, tentu saja ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan. Berikut adalah beberapa cara merawat power steering yang bisa Anda ikuti: 

- Hindari kebiasaan memutar kemudi hingga mentok.
- Saat ingin berbelok, injak pedal gas terlebih dahulu baru kemudian memutar kemudi.
- Selalu gunakan minyak pelumas khusus untuk power steering.
- Lakukan pemeriksaan rutin. Jika memang terdapat kerusakan pada power steering dan ada komponen yang harus diganti, segera lakukan penggantian dan pastikan menggunakan suku cadang asli.
- Selalu parkir dalam kondisi kemudi lurus (ban bagian depan harus lurus).
- Pilih ban yang memiliki tingkat gesekan rendah.
- Selalu mengemudi dalam posisi duduk yang benar, karena posisi duduk yang benar akan membantu Anda untuk lebih mudah mengontrol roda kemudi.

Nah, itulah beberapa penjelasan Hyundai mengenai power steering. Pastikan untuk selalu mengecek power steering secara berkala dan melakukan langkah-langkah perawatan power steering agar kinerja mobil Anda tetap optimal.