Setiap kendaraan khususnya mobil tentu membutuhkan air radiator yang sangat berguna dan berpengaruh terhadap kinerja mesin. Lalu sebenarnya apa itu air radiator? Jadi, air radiator merupakan sebuah cairan yang dibuat khusus dengan bahan-bahan yang khusus dan tertentu juga. Air radiator sendiri digunakan untuk mendinginkan mesin, dimana air radiator bekerja dan berfungsi sebagai pendingin suhu pada mesin kendaraan agar tidak terjadi overheating.
Air radiator sendiri memiliki karakteristik yang berbeda dengan air pada umumnya, yaitu berupa cairan yang kental dan menyerap panas dengan cepat dalam waktu singkat. Biasanya air radiator yang digunakan pada mobil maupun motor merupakan produk pabrik yang dapat kita temukan di beberapa toko suku cadang kendaraan.
Cara Memilih Air Radiator Mobil
Walaupun semua jenis air radiator memiliki fungsi yang sama, namun Anda tidak boleh memilih air radiator sembarangan. Hal tersebut karena tidak semua jenis maupun merk air radiator cocok dengan mesin mobil. Jika memilih air radiator tidak tepat dan tidak sesuai dengan mesin mobil Anda, bahkan justru akan membuat mesin mobil bertambah panas ketika melakukan pembakaran.
Sebelum memutuskan untuk memilih air radiator, maka Anda perlu mengetahui terlebih dahulu bagaimana jenis air radiator yang tepat untuk mobil Anda. Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan ketika memilih air radiator yaitu harus memperhatikan teknologi air radiator, spesifikasinya, hingga warna dari air radiator tersebut. Lalu bagaimana cara memilih air radiator mobil yang tepat?
Melihat Spesifikasi Air Radiator
Air radiator sendiri memiliki banyak merek dan juga jenis. Namun, tidak semua merek air radiator akan cocok dengan mesin mobil. Sebagai informasi, untuk kendaraan di daerah tropis seperti Indonesia ini, air radiator yang cocok adalah air radiator dengan jenis radiator coolant.
Selain itu, ada beberapa spesifikasi air radiator yang perlu diketahui:
a. Inorganic Additive Technology (IAT)
Spesifikasi dari air radiator yang mengandung IAT ini sangat cocok dan direkomendasikan untuk kendaraan produksi lama. Air radiator jenis ini juga perlu penanganan khusus yaitu perlu diganti setiap dua tahun sekali atau ketika mencapai 38.000 kilometer.
b. Organic Acid Technology (OAT)
Sedangkan air radiator dengan kandungan OAT ini lebih unggul dibandingkan dengan air radiator yang memiliki kandungan IAT. air radiator dengan kandungan OAT dapat digunakan oleh banyak jenis kendaraan keluaran terbaru. Air radiator dengan kandungan OAT ini perlu diganti setiap lima tahun sekali atau ketika mencapai jarak 80.000 kilometer.
c. Hybrid Organic Acid Technology (HOAT)
Spesifikasi dari air radiator yang mengandung HOAT juga sama halnya dengan air radiator yang mengandung OAT. Air radiator dengan kandungan HOAT ini juga dapat digunakan oleh banyak jenis kendaraan keluaran terbaru. Interval pengganti dari air radiator ini juga serupa dengan air radiator kandungan OAT.
Memperhatikan Titik Didih Air Radiator
Dalam memilih air radiator yang baik dan sesuai, Anda perlu mengetahui kadar titik didih dari air radiator sendiri. Air radiator yang baik untuk mesin kendaraan yaitu yang memiliki titik didih dengan kadar 20%. Biasanya air radiator yang demikian memiliki kandungan Ethylene Glycol. Dengan kadar titik didih yang tinggi tersebut akan membuat air radiator tidak mudah menguap dan air radiator lebih awet.
Tanda Air Radiator Habis dan Penyebabnya
Karena air radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin, maka air radiator sendiri akan menguap. Hal tersebut membuat air radiator habis. Dengan begitu, sebagai pemilik mobil Anda perlu mengetahui tanda air radiator habis. Banyak hal yang menyebabkan air radiator cepat habis, salah satunya yaitu karena karet penutup bagian air radiator sudah melemah dan tidak kuat sehingga bagian pengisian air radiator tidak tertutup rapat. Hal tersebut membuat air radiator cepat menguap dan habis.
Selain itu, habisnya air radiator kemungkinan disebabkan oleh bocornya kompresor mesin. Bocornya kompresor ini biasa disebabkan karena kita tidak menutup bagian radiator ketika mesin dihidupkan. Karena bagian radiator sulit dijangkau, maka Anda tidak mudah untuk melakukan pengecekan secara langsung.
Namun, Anda dapat memperhatikan dan mengidentifikasi kebocoran radiator dengan memperhatikan bagian busi, apakah cepat basah ataupun tidak. Selain itu juga dapat mengidentifikasi dengan cara melihat campuran air yang ada pada oli. Untuk mengetahui air radiator yang habis, kalian dapat mengenali ciri-ciri sebagai berikut:
Suara Mesin yang Kasar
Jika mendengarkan suara mesin yang kasar ketika mobil dihidupkan, maka segera cek air radiator saat mesin sudah dingin. Hal tersebut terjadi karena air radiator yang mulai habis.
Suara mesin yang kasar timbul karena panasnya mesin akibat proses pembakaran yang tidak sempurna. Proses pembakaran yang tidak normal membuat knocking pada mesin. Maka dari itu, segera cek dan isi air radiator ketika suara mesin menjadi kasar.
AC Mobil Tidak Dingin
Selain itu, AC mobil yang tidak dingin juga merupakan ciri-ciri bahwa air radiator mobil sudah habis. Ketika AC mobil tidak mengeluarkan udara dingin melainkan hanya terasa hangat, Anda perlu melakukan pengecekan terhadap freon dan juga air radiator.
Ketika freon terlihat masih banyak, berarti air radiator mobil sudah habis. Penyebab dari AC mobil yang tidak dingin yaitu putaran kompresor pada AC yang berhenti karena mesin yang terlalu panas akibat air radiator habis.
Indikator Suhu Mesin Merah
Untuk mengetahui kondisi air radiator mobil, Anda dapat memperhatikan indikator suhu yang terdapat pada dashboard mobil. Kalian dapat melakukan pengecekan pada bagian RPM maupun melihat pada indikator suhu pada dashboard.
Ketika mesin dalam suhu yang normal, maka jarum akan berada pada bagian tengah. Namun, ketika air radiator mulai habis, maka jarum akan bergerak ke bagian warna merah. Jadi, wajib bagi Anda untuk selalu cek dan perhatikan jarum indikator suhu khususnya ketika melakukan perjalanan jauh.
Mucul Uap pada Bagian Kap Mobil
Ciri-ciri atau tanda air radiator habis yang paling berbahaya yaitu dengan munculnya uap dari bagian kap mobil. Uap tersebut menandakan bahwa air radiator mengalami penguapan yang berlebihan. Hal tersebut biasanya disebabkan karena adanya kebocoran pada radiator.
Air radiator yang bocor akan mengenai mesin mobil yang panas sehingga mengalami penguapan berlebih. Namun, untuk lebih mudah dalam mendeteksi kebocoran, kalian dapat dengan rutin melakukan pengecekan dan penambahan air radiator agar tidak terjadi kerusakan parah.
Tenaga pada Mesin Mengalami Penurunan
Ciri-ciri yang bisa dirasakan ketika air radiator habis yaitu penurunan terhadap kinerja mesin. Ketika Anda mengendarai mobil namun mobil sulit untuk melaju, dapat diprediksi bahwa air radiator akan habis.
Ketika kalian sudah menginjak pedal gas dalam namun mobil berat untuk melaju, maka segeralah melakukan pengecekan pada air radiator. Selain membuat laju mobil menjadi lambat, air radiator yang habis juga dapat mengganggu kinerja mobil.
Perawatan Air Radiator Mobil
Karena air radiator merupakan komponen yang penting dalam kinerja mesin mobil, maka Anda perlu memperhatikan dan merawat air radiator. Untuk merawat radiator agar tetap bekerja dan berfungsi, maka kalian perlu memperhatikan volume cairan yang ada pada radiator. Jika cairan atau air radiator sudah berkurang, maka segeralah untuk mengisi kembali air radiator.
Selain itu, agar air radiator lebih awet dan bekerja dengan baik, maka bersihkan tangki radiator secara berkala. Dengan membersihkan tangki radiator maka akan membuat mesin lebih awet dan terhindar dari kotoran yang dapat merusak mesin. Kerusakan pada mesin, atau kebocoran pada mesin akan menjadi penyebab air radiator cepat habis.
Anda juga dapat melakukan pengisian ulang air radiator menggunakan cairan yang sesuai dengan mobil secara rutin. Pilih radiator coolant yang sangat tepat untuk mesin mobil. Hal tersebut karena cairan jenis coolant juga dapat menghilangkan kotoran yang ada di dalam tangki radiator.